Tidak Mengenal LPG, Keluarga Ini Gunakan Bio Gas Untuk Memasak
Seolah tidak ingin mengenal LPG apalagi membelinya, salah satu warga di Desa Ngeprih Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini sudah puluhan tahun memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk di jadikan sumber energi baru terbarukan berupa Bio Gas. Alhasil dengan menggunakan energi Bio Gas keluarga ini bisa memasak segala masakan dengan api biru yang di hasilkan dari gas kotoran sapi tampa harus membelinya.

AGROPOLITAN.TV - Seolah tidak ingin mengenal LPG apalagi membelinya, salah satu warga di Desa Ngeprih Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini sudah puluhan tahun memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk di jadikan sumber energi baru terbarukan berupa Bio Gas. Alhasil dengan menggunakan energi Bio Gas keluarga ini bisa memasak segala masakan dengan api biru yang dihasilkan dari gas kotoran sapi tampa harus membelinya.
Suji Astuti, merupakan satu dari puluhan warga di Desa Ngeprih yang masih bertahan menggunakan sumber energi Bio Gas di rumahnya. Sebagai petani dan peternak sapi di Desa Pujon , Astuti dan keluarganya lebih memilih memanfaatkan limbah kotoran ternak sapi untuk dijadikan sumber energi Bio Gas yang mampu menghasilkan api biru untuk kepentingan memasak di dapur setiap harinya layaknya menggunakan gas LPG.
Menurut Astuti untuk mendapatkan Bio Gas, terlebih dahulu harus dibuat semacam penampungan atau tandon permanen yang dipendam dalam tabak untuk kotoran sapi sekaligus instalasi selang penyalur di lokasi dapur.
Saat kotoran sapi sudah ditampung dalam tandon dan ditutup rapat, maka dalam beberapa hari Bio Gas akan terbentuk dan langsung bisa disalurkan ke selang kompor gas. Seperti gas LPG, untuk kwalitas api yang di hasilkan dari Bio Gas kotoran sapi ini tidak kalah birunya dengan api yang di hasilkan dari gas LPG. Dan yang lebih ekonomis dengan menggunakan Bio Gas, keluarga ini tidak perlu membeli LPG, terlebih saat ada kenaikan seperti saat ini.
Sekedar perlu diketahui, Energi Bio Gas adalah energi yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah dapur seperti sayuran yang sudah digunakan, Limbah-limbah tersebut akan melalui proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara. Komponen utama dari energi Bio Gas ini adalah gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2).,
Kedua gas tersebut dapat dibakar atau dioksidasi dan melepas energi, dan energi tersebutlah yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, besarnya komponen gas tersebut tergantung pada proses anaerobik dan komposisi dari bahan dasar pembuatan energi Bio Gas, Semakin besar kandungan metana dari energi Bio Gas, maka akan semakin besar juga energi yang bisa dihasilkan dari Bio Gas tersebut.
Bio Gas sendiri dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk memasak dan bahan bakar generator untuk menghasilkan listrik, Selain itu, Bio Gas dinilai lebih aman untuk bumi karena pembakaran Bio Gas mampu mengurangi emisi gas kaca. Bio Gas juga dapat mengurangi bau, serangga, dan patogen yang berasal dari timbunan kotoran tradisional.
Saiful Akbar ATV