Terdampak Pandemi Petani Kota Batu Sulap Kebun Jeruk Jadi Ladang Labu Madu Untuk Wisata
Sempat terpuruk karena pandemi covid-19 yang membuat pasar lesu dan produksi kebun jeruk yang tidak optimal. Ahmad Zaini petani di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ini bangkit lewat ide kreatifnya. Kebun jeruk yang kurang optimal ia sulap menjadi Ladang Labu Madu. Siapa sangka ide coba cobanya berhasil. Tak hanya berhasil membudidayakan Labu madu di lahan pertanian kota Batu. Ladang labu madu milik Ahmad Zaini, yang tumbuh subur dengan buah yang beraneka bentuk dan warna yang unik. Justru mengundang wisatawan untuk berswafoto di kebun miliknya.

agropolitan.tv -Sempat terpuruk karena pandemi covid-19 yang membuat pasar lesu dan produksi kebun jeruk yang tidak optimal. Ahmad Zaini petani di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ini bangkit lewat ide kreatifnya. Kebun jeruk yang kurang optimal ia sulap menjadi Ladang Labu Madu. Siapa sangka ide coba cobanya berhasil. Tak hanya berhasil membudidayakan Labu madu di lahan pertanian Kota Batu. Ladang labu madu milik Ahmad Zaini, yang tumbuh subur dengan buah yang beraneka bentuk dan warna yang unik. Justru mengundang wisatawan untuk berswafoto di kebun miliknya.
Satu lagi wisata berbasis pertanian hadir di Kota Wisata Batu. meski masih dalam bayang bayang pandemi covid-19, wisata agro ini justru muncul dan mencuri perhatian. Sempat terpuruk karena pandemi covid-19 yang membuat pasar lesu dan produksi kebun jeruk yang tidak optimal. Ahmad Zaini petani di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ini bangkit lewat ide kreatifnya. Kebun jeruk yang kurang optimal ia sulap menjadi Ladang Labu Madu. Siapa sangka ide coba cobanya berhasil. Tak hanya berhasil membudidayakan labu madu di lahan pertanian Kota Batu. Ladang labu madu milik Ahmad Zaini, yang tumbuh subur dengan buah yang beraneka bentuk dan warna yang unik. Justru mengundang wisatawan untuk berswafoto di kebun miliknya.
Terletak di Jalan Bromo Dusun Ngujung Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, ladang labu madu milik Ahmad Zaini berada di antara kebun jeruk dan sayuran petani pandanrejo. Tak sulit mencari tempat ini papat petunjuk arah terpasang di hampir sudut jalan. Satu satunya Bangunan di tengah sawah menjadi petunjuk selanjutnya. Pondok sawah yang kini menjadi homestay pondok labu di area ladang labu madu.
Hamparan sawah dan kebun yang terlihat asri dan hijau ditemani bentangna alam berlatar gunung panderman di sisi selatan dan Gunung Arjuno di sisi utara membuat ladang labu madu ini kian indah. Tata kebun yang dibuat menyerupai setengah kubah membuat ladang labu semakin cantik. Terlebih buah labu yang sudah siap dipanen dengan beragam bentuk dan warna membuat ladang ini tambah cocok sebagai tempat selfie dan swafoto.
Ahmad Zaini menjelaskan ladang labu ini berangkat dari ide coba coba untuk menganti tanaman jeruk keproknya yang sudah tidak produktif lagi. Ia mencari komoditas yang mudah dikembangkan dan minim perawatan, serta mudah dipasarkan. Pilihannya kemudian jatuh pada Buah Labu. Meski sempat gagal karena salah memilih jenis labu, Ahmad Zaini bangkit dan berhasil mengembangkan buah labu hanya dalam waktu 4 Bulan. Jenis Chamboca dan Pumpkin Butternut ternyata cocok dengan kondisi tanah dan iklim pertanian di kota Batu.
Meski sudah berhasil mengembangkan buah labu namun Ahmad Zaini mengaku masih belum bisa membuat benih buah sendiri dan masih membeli bibit dari Luar Negeri tepatnya Negara jepang.
Meski awalnya hanya untuk usaha pertanian Buah. Namun siapa sangka ladang labu madu miliki Ahmad Zaini kini malah ramai didatangi wisatawan. Tak sekedar berfoto dengan latar kebun dan buah labu yang eksotis. Wisatawan juga kerap memborong buah labu madu yang kaya manfaat ini.
Kini Ahmad Zaini membuka ladang labu miliknya untuk umum. Baik untuk wisata foto maupun wisata petik buah. Cukup dengan 5 ribu rupiah tiket masuk wisatawan bisa bebas memilih spot foto di ladang labu madu sepuasnya. Bahkan jika beruntung saat musim panen. Wisatawan juga bisa membeli buah labu madu yang manis dan kaya akan serat ini dengan harga yang cukup murah dengan harga 10 ribu saja per buahnya.
Jika sudah memetik labu sendiri, wisatawan juga bisa mengolahnya menjadi kolak ataupun sekedar merebusnya untuk langsung disantap.
Ary Fitriaji Atv Melaporkan…