Seniman Kota Batu Suarakan Keprihatinan Warga Wadas Melalui Pameran
Peristiwa kemanusiaan di Desa Wadas Jawa Tengah menjadi keprihatinan tersendiri bagi gerakan seniman seluruh Indonesia. Tak terkecuali seniman Kota Batu, mereka menggelar pameran karya seni untuk menyuarakan keprihatinan warga Desa Wadas Jawa Tengah. Pameran dengan tajuk Kepada Tanah, Hidup Dan Masa Depan Wadas ini digelar di Galeri Raos Kota Batu, mulai 12 hingga 17 Februari 2022.
AGROPOLITAN.TV - Peristiwa kemanusiaan di Desa Wadas Jawa Tengah menjadi keprihatinan tersendiri bagi gerakan seniman seluruh Indonesia. Tak terkecuali seniman Kota Batu, mereka menggelar pameran karya seni untuk menyuarakan keprihatinan warga Desa Wadas Jawa Tengah. Sebanyak 22 seniman seluruh Indonesia, berkolaborasi menyuarakan dan merespon keprihatinan warga Desa Wadas Jawa Tengah yang kini sedang mengalami konflik agraria. Bentuk respon dilakukan dengan menggelar pameran karya seni dengan tajuk Kepada Tanah, Hidup Dan Masa Depan Wadas di Galeri Raos Kota Batu pada 12-17 Februari 22.
Sedikitnya, terdapat 19 karya seni yang dihadirkan dalam pameran tersebut. Bahkan juga terdapat kronologis terjadinya konflik agraria di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Selain itu, juga digelar lelang berupa biji kopi dengan kemasan yang menggambarkan ilustrasi situasi dan kondisi warga Wadas saat ini. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk warga Wadas agar terus menjaga hasil bumi, seperti perkebunan, persawahan dan hutan desa. Hasil lelang tersebut kemudian akan didonasikan kepada warga Desa Wadas.
Adanya pameran tersebut, nampaknya juga menyita perhatian pengunjung. Salah satu pengunjung asal Malang, Indri Dwi menyampaikan apresiasi terhadap bentuk penyampaian pendapat yang disuarakan melalui karya seni tersebut. Indri berharap agar konflik agraria di Desa Wadas bisa segera teratasi.
Diketahui, Desa Wadas di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah masih berkecamuk karena konflik rencana penambangan jutaan ton batu andesit. Puluhan warga ditangkap sejak dimulainya aktivitas pengukuran lahan 8 Februari lalu.
Konflik terbuka ini sudah berlangsung beberapa tahun karena sebagian warga desa wadas menolak penambangan batu di desanya untuk material rencana pembangunan waduk terbesar oleh pemerintah.
Ary Punka Aji ATV