Sempat Tidak Produksi Akibat Mahalnya Minyak Goreng
Sempat tidak produksi akibat kebaikan harga minyak goreng, kini sebagian pengrajin keripik tempe Sanan Kota Malang mulai memproduksi pembuatan kripik tempe untuk kebutuhan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Produksi keripik Sanan dilakukan setelah ada subsidi untuk pembelian harga minyak goreng sebesar Rp16.500 rupiah perkilo bagi pelaku UMKM di wilayah Sanan Malang.

AGROPOLITAN.TV - Sempat tidak produksi akibat kebaikan harga minyak goreng, kini sebagian pengrajin keripik tempe Sanan Kota Malang mulai memproduksi pembuatan kripik tempe untuk kebutuhan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Produksi keripik Sanan dilakukan setelah ada subsidi untuk pembelian harga minyak goreng sebesar Rp16.500 rupiah perkilo bagi pelaku UMKM di wilayah Sanan Malang.
Umi, salah satu pelaku UMKM di Kampung Sanan mengungkapkan, jika dirinya baru memproduksi kembali kripik tempe pada hari ini, dan selama ini tidak produksi lantaran tingginya harga minyak goreng yang mencapai 23 ribu perkilonya.
Umi mengaku kembali memproduksi kripik tempe, mengingat masa ramadhan hingga hari raya biasanya permintaan pemesanan meningkat, sehingga sayang jika tidak produksi.
Di sisi lain dirinya selaku anggota di paguyuban UMKM kripik Sanan, dirinya mendapat subsidi untuk membeli minyak goreng seharga Rp16.500 perkilo, sehingga untuk biaya produksi tempe sanan tidak terlalu tinggi.
Umi mengaku dalam sehari untuk menggoreng kripik tempe dibutuhkan sebanyak 30 sampai 35 kilo minyak goreng, tentunya hanya untuk membeli minyak goreng saja sudah membutuhkan biaya cukup besar. Belum lagi dibtembah dengan biaya lain seperti tempe, bumbu, adonan serta tenaga pegawai yang harus dibayarkan.
Saiful Akbar ATV