Pergantian Tahun Wisata Gua Jepang Sepi Pengunjung

Pengetatan wilayah di Kota Batu jelang pergantian tahun rupanya membuat masyarakat masih was-was untuk berwisata, Kondisi itu membuat terlihat salah satu tempat wisata Gua Jepang yang berada di Desa Tlekung Kota Batu sepi pengunjung.

Pergantian Tahun Wisata Gua Jepang Sepi Pengunjung
Pergantian Tahun Wisata Gua Jepang Sepi Pengunjung

AGROPOLITAN.TV- Pengetatan wilayah di Kota Batu jelang pergantian tahun rupanya membuat masyarakat masih was-was untuk berwisata, Kondisi itu membuat terlihat salah satu tempat wisata Gua Jepang yang berada di Desa Tlekung Kota Batu sepi pengunjung.

Salah satu Pengelola Wisata Gua Jepang, Sisilia, mengatakan, kondisi sepi pengunjung sudah dirasakan sejak awal pandemi Covid-19, Meski program vaksinasi dari pemerintah sudah berjalan, tetapi menurutnya belum berdampak positif. Padahal tempat wisata bersejarah itu sudah terdapat barcode untuk penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi.

Dalam sehari saja pada saat weekday atau hari biasa, rata-rata hanya terdapat sekitar kurang dari 5 pengunjung. Kemudian, untuk weekend atau akhir pekan, biasanya terdapat sekitar 10 pengunjung saja, Bahkan tidak jarang, tidak ada pengunjung sama sekali dalam sehari.

LIHAT VIDEO BERITA DI SINI

Selain itu, tempat wisata Gua Jepang memiliki 8 pegawai. Sehingga tidak jarang biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima, Sisilia berharap kedepan adanya dukungan dari pemerintah dapat membantu tempat wisata yang sudah buka sejak akhir 2019 lalu tersebut dalam bentuk promosi.

Disisi lain, Sisilia, mengatakan, sejarah Gua Jepang sendiri dulunya merupakan salah satu peninggalan bersejarah pada masa penjajahan Jepang. Dia menyampaikan, keberadaan Gua Jepang itu menurut warga sekitar digunakan oleh penjajah untuk bersembunyi setelah kalah perang melawan tentara sekutu. Keberadaan gua tersebut dibuat oleh para pekerja romusha.

Di dalam Gua Jepang ini, terdapat tujuh buah jalur. Jalur-jalur tersebut yaitu dulunya digunakan untuk menyimpan makanan dan juga pakaian. Konon, salah satu jalur tersebut panjangnya berkilometer hingga tembus ke Daerah Kota Malang. Lebih lanjut, saat kalah perang , Gua tersebut digunakan sebagai bungker pertahanan dan juga area untuk

bertahan hidup dari kejaran tentara Indonesia selain juga tentara sekutu.

Sahrul Aldo Refaldin ATV