Pelaku UMKM Keripik Apel Bangkit Dari Covid-19 Melalui Pasar Online
Bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, pelaku usaha mikro kecil menengah kini berpindah haluan dalam memasarkan dagangannya. Selain dipasarkan secara offline, para pelaku UMKM juga memasarkan secara online, langkah ini dilakukan agar produk mereka mendapat pembeli.

AGROPOLITAN.TV - Dampak virus Covid-19 bukan berhenti pada aspek kesehatan semata. Pandemi ini membawa efek samping yang melemahkan daya tahan roda perekonomian skala makro hingga skala mikro. Mencoba bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19, pelaku usaha mikro kecil menengah kini berpindah haluan dalam memasarkan dagangannya. Selain dipasarkan secara offline, para pelaku UMKM juga memasarkan secara online, agar mereka mendapat pembeli.
Seperti yang terlihat di industri olahan makanan usaha keripik buah Kendedes Selecta Fruit Milik Khamim Tohari di Dusun Gondang, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Khamim mengaku dampak pandemi Covid-19 membuat pelaku UMKM kolaps, karena banyaknya toko oleh-oleh yang menjadi pemasok produk keripik buahnya memilih untuk tutup, karena sepinya wisatawan yang berkunjung. Namun seiring dengan meredanya kasus Covid-19 dan pembatasan kegiatan sudah mulai berkurang yang diikuti dengan mulai bangkitnya wisata di Kota Batu, usaha keripik buah mulai bangkit lagi.
Berkaca pada pandemi, kini Khamim memiliki strategi pemasaran yang berbeda. Pemasaran keripik buah apel, salak, nangka dan lainnya ini tak lagi mengandalkan pasar offline. Pemasaran produk dilakukan dengan memaksimalkan media sosial. Lewat sejumlah aplikasi di media sosial, penjualan produk keripik buah terutama keripik apel yang menjadi khas produk oleh oleh Kota Wisata Batu, justru membuat permintaan meningkat hingga 200%. Bahkan untuk memenuhi permintaan kebutuhan keripik ia sengaja menggandeng pemuda dan ibu ibu di sekitar rumahnya untuk membantu proses produksi.
Berkat strategi pemasaran dengan menggunakan media sosial dan pasar online, kini produksi keripik buah Kendedes Selecta sudah menembus pasar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Malang, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Papua. Bahkan sejumlah pembeli ada yang minta produknya untuk dikirim hingga luar negeri yakni Hongkong dan Taiwan. Pemasaran ke luar negeri menurutnya biasanya dari permintaan para warga negara Indonesia yang bekerja sebagai pekerja migran. Khamim berharap kondisi perekonomian dan pariwisata di Kota Batu bisa terus membaik seiring dengan mulai terkendalinya pandemi Covid-19. Sehingga produk UMKM Kota Batu terutama penjualan keripik buah bisa terus stabil.
Ary Punka Aji ATV