Mentan Lepas Ekspor Jeruk Purut Ke Luar Negeri Harap Batu Jadi Sentra Pembibitan Jeruk

Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr H Syahrul Yasin Limpo SH., MH menghadiri gelar teknologi inovatif perbenihan jeruk bebas penyakit mendukung pengembangan kawasan di Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Sebelumnya mentan juga melakukan pemberangkatan ekspor jeruk purut ke luar negeri serta pendistribusian bibit jeruk ke sejumlah daerah di Indonesia dan berharap Kota Batu mampu jadi sentra pembibitan jeruk nasional.

Mentan Lepas Ekspor Jeruk Purut Ke Luar Negeri Harap Batu Jadi Sentra Pembibitan Jeruk
Mentan Lepas Ekspor Jeruk Purut Ke Luar Negeri Harap Batu Jadi Sentra Pembibitan Jeruk

AGROPOLITAN.TV - Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo hadir dalam gelar teknologi inovatif perbenihan jeruk bebas penyakit di IP2TP Punten Balitjestro, Kota Batu. Didampingi oleh Walikota Batu Dewanti Rumpoko, dan jajaran Forkopimda Batu.

Kehadiran mentan ini dikarenakan IP2TP Balitjestro Kota Batu berhasil membudidayakan beberapa varietas jeruk yang bebas penyakit hingga menarik perhatian menteri pertanian sekaligus beri bantuan berupa bibit jeruk gratis untuk petani.

Dalam kesempatan itu Mentan RI memberangkatkan ekspor buah jeruk purut (Puri Agrihorti) ke Perancis dan Belanda sebanyak 1 ton/minggu atau 4 ton,bulan dengan nilai 680 juta. Selain itu Mentan RI juga mengirim diseminasi 100 ribu benih jeruk bebas penyakit kepada petani untuk pengembangan kawasan.

Mentan dalam sambutannya berharap ekspor bibit benih jeruk bisa terus ditingkatkan karena kebutuhan jeruk luar negeri sangat besar. Sesuai perintah Presiden RI Jokowi, kementerian pertanian melakukan pelipatgandaan ekspor, terlebih saat ini pertanian di Indonesia bisa terus berakselerasi dengan pandemi Covid-19.

LIHAT VIDEO BERITA DI SINI

Sementara negara-negara besar yang terdampak perubahan anomali cuaca meminta bantuan produk pertanian ke Indonesia karena dianggap negara ini stabil kondisi pertaniannya.

Lebih lanjut Mentan RI menegaskan bahwa saat ini negara-negara besar saat ini mulai memperkuat pertaniannya. Karena itu mentan meminta untuk membudidayakan lebih banyak lagi jeruk, hingga bisa mencapai satu juta jeruk bebas penyakit.

Balitbangtan melalui Balitjestro telah banyak menghasilkan teknologi inovatif, salah satunya yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas yaitu teknologi inovatif sistem produksi benih  sumber jeruk bebas penyakit.

Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2015 – 2020), telah didistribusikan benih sumber sebanyak 43.046 batang atau setara dengan 21.465.150 benih sebar (53.663 ha). Secara nasional kontribusi Balitbangtan/Balitjestro terhadap luas areal jeruk nasional (73.083 ha) yang tersebar di seluruh Indonesia sebesar 73% dan semua ini dimulai dari IP2TP Punten. Hingga saat ini Balitbangtan telah memiliki 271 jenis jeruk yang dikoleksi dari seluruh wilayah Indonesia, dan introduksi dari luar negeri dan tercatat sebagai pemecah rekor muri pada tahun 2012. Hasil koleksi tersebut, telah banyak dilepas sebagai Varietas Unggul Baru (VUB) oleh kementerian pertanian dengan kualitas buah yang tidak kalah dengan jeruk impor.

Sementara itu, Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko mengatakan, komoditi pertanian menjadi sektor yang kebal ditengah pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Batu terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai sektor, salah satunya pertanian. Sektor pertanian Kota Batu tumbuh diangka 1,03%, meski ditengah pandemi, upaya percepatan pemulihan ekonomi terus didorong dengan berbagai kerjasama pentahelix dengan dunia usaha, komunitas, dan media.

Dalam kesempatan ini sekaligus dilakukan peluncuran buku teknologi inovatif jeruk sehat nusantara dan pelepasan bantuan bibit jeruk kepada masyarakat dan petani jeruk di Indonesia.

Harapannya kegiatan ini tidak hanya gelar teknologi inovatif  tetapi juga bisa diiimplementasi pada pertanian yang lebih maju dan modern dengan masyarakat kota batu sebagai lokomotif akselerasi pertanian.

Ary Punka Aji ATV