Masuki Ramadhan, data BPS inflasi Kota Probolinggo masih terkendali

Agropolitan TV. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Probolinggo pada bulan Maret 2023 mengalami inflasi sebesar 0,42% (mtm), dan secara tahunan juga tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,61% (ytd) dan 5,04% (yoy). Secara bulanan, realisasi inflasi Kota Probolinggo lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,04% (mm) Inflasi bulanan Kota Probolinggo tercatat lebih tinggi dari Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,39% (mtm) dan 0,18% (mtm). Lebih lanjut, Kota Probolinggo bersama dengan Kota Malang menjadi kota peringkat kedua inflasi tertinggi di Jawa Timur setelah Kabupaten Sumenep
Inflasi periode Maret 2023 didorong oleh peningkatan harga pada beberapa kelompok pengeluaran dengan andil terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, perawatan pribadi dan jasa lainnya, transportasi masing-masing dengan andil sebesar 0,34% (mtm), 0,05% (mtm), dan 0,02% (mtm). Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh terjadinya deflasi yang terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa lainnya dengan andil sebesar -0,02% (mtm).
Berdasarkan komoditasnya, inflasi bulan Maret 2023 di Kota Probolinggo didorong oleh beberapa komoditas, seperti cabai rawit telur ayam ras, tahu mentah, emas perhilgan, dan rokok kretek filter masing-masing dengan andil sebesar 0,11% (mtm), 0,06% (mtm), 0,05% (mtm), 0,05% (mtm), dan 0,04% (mtm). Peningkatan harga cabai rawit didorong oleh menipisnya pasokan di tengah musim tanam yang masih berlangsung. Sementara itu kenaikan harga telur ayam ras dan emas perhiasan terjadi seiring peningkatan permintaan pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri Tahu mentah juga terpantau mengalami peningkatan harga sejalan dengan peningkatan harga komoditas kedela dunia Peningkatan juga terjadi pada rokok kretek filter seiring adanya pemberlakuan peningkatan cukai rokok secara bertahap sejak awal tahun 2023.
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada komoditas bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,04% (mtm), kacang panjang 0,03% (mtm), telepon seluler 0,02% (mtm), ikan asap 0,02% (mtm) dan udang basah 0,02% (mtm). Penurunan harga bawang merah didorong oleh masuknya musim panen di wilayah sentra Probolinggo. Sementara harga ikan asap dan udang basah mengalami penurunan seiring berkurangnya minat pembeli pada momentum Ramadhan.
Perkembangan inflasi di tahun 2023 masih perlu dicermati seiring masih adanya risiko seperti tingginya harga pangan dan energi dunia akibat cuaca ekstrim maupun berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina, yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi nasional maupun Kota Probolinggo. Selain itu, kenaikan harga berbagai komoditas masih perlu diwaspadai menjelang Idul Fitri yang jatuh pada akhir bulan April 2023. Bank Indonesia memperkirakan inflasi tahun 2023 akan melandai dan lebih rendah dibanding tahun 2022 Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan koordinasi TPIP-TPID untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 3,0% +1%.