Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Luncurkan Mobil Listrik "Bedjo-EV"

Agropolitan TV - Rabu, 10 Agustus 2022 - Malangpariwara.com - Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil selama berabad-abad telah membawa kita ke titik di mana kita mesti beralih. Saat ini, moda transportasi berbahan bakar fosil masih menjadi yang utama di seluruh dunia, baik sebagai kendaraan pribadi maupun umum.
Diperkirakan, dengan laju penggunaan bahan bakar fosil saat ini, semua bahan bakar fosil kita akan habis pada tahun 2060. Meski sumber energi baru mungkin ditemukan sebelum sampai di titik tersebut.
Situasi saat ini menandakan pentingnya pemanfaatan sumber energi terbarukan. Kendaraan bermotor listrik atau KBL menawarkan solusi bagus untuk mengatasi masalah-masalah tadi. Dari sisi lingkungan, KBL meningkatkan kualitas udara karena menggunakan energi lebih bersih dan ramah lingkungan, sehingga turut mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat.
Dari sisi pengembangan teknologi, kendaraan listrik mendorong inovasi dalam industri teknologi, rekayasa, dan manufaktur lokal. Pemerintah Indonesia juga berharap kendaran listrik dalam negeri dapat menjadi produk nasional dan basis ekspor kendaraan bermotor.
Mobil listrik dinilai mampu menghemat energi hingga 80 persen dibandingkan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Ini merupakan salah satu hasil studi dan riset yang didorong oleh Kementerian Perindustrian dengan menggandeng Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi serta industri otomotif.
Belakangan, mobil listrik ramai diperbincangkan. Kendaraan bebas emisi ini pun cukup banyak menarik perhatian masyarakat, karena diyakini dapat membantu mengurangi tingkat polusi sehingga lebih ramah lingkungan.
Inilah yang kemudian mendorong Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang turut berinovasi dengan meluncurkan mobil listrik "Bedjo-EV".
Rabu pagi , 10 Agustus 2022, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE mengatakan, keinginan untuk membuat mobil listrik sebenarnya sudah ada sejak lama dari tim dosen.
"Inspirasinya dulu pada saat kami meresmikan beberapa kegiatan di kampus 2 ITN Malang, dan salah satunya itu pusat riset dan inovasi. Sejak itu teman-teman sudah mulai mendesain bagaimana jika ITN Malang mencoba membuat mobil listrik," ujarnya usai melaunching mobil listrik Bedjo-EV di Kampus 1 ITN Malang.
Menurutnya, saat ini Bedjo-EV sudah mampu menempuh jarak lebih dari 100 kilometer dengan lama charge memakan waktu 4-5 jam.
"Kita berharap kedepan teman-teman terus berinovasi supaya masa waktu charge bisa lebih pendek. Tapi jangkauannya bisa lebih jauh," harapnya.
Mobil listrik Bedjo-EV juga akan dilengkapi dengan sistem kontrol. Salah satunya cooling sistem yang nanti akan dipatenkan. Yang nantinya akan membantu bagaimana sistem pendinginan yang ada di dalam mobil. Karena ada baterai yang pasti akan meningkat suhunya pada saat dilakukan perjalanan.
"Jadi karena ini mobil listrik, ke depannya pasti ada inovasi-inovasi baru," tandasnya.
Senada, ketua P2PUTN Ir Kartiko Ardi Widodo, MT juga berharap nantinya akan terus ada pengembangan. Termasuk body mobil yang harus bisa dibuat sendiri.
"Kami berharap penelitian ini berkelanjutan karena kami di dunia pendidikan. Nanti harus bisa dikendalikan secara elektrikal dan secara otomatis. Termasuk penggunaan GPS di dalamnya," tukasnya.
Sementara itu, dosen Teknik Mesin S-1 ITN Malang sekaligus tim pembuat, Dr Eko Yohanes, ST MT menyebutkan, dalam sekali charge Bedjo-EV dapat menempuh jarak 130 kilometer. Dengan kecepatan mencapai 100 km/jam.
"Mobil listrik ini menggunakan baterai LiFEP04 32s, 105V 192AH (20KWH) dengan portabel charger 3.3 KW dan socket type 2 EV Charger," urainya.
"Penelitian ini harus berkelanjutan. Karena kita mau berkembang terus. Kedepan, kita ingin apa yang ada didalam mobil ini semua merupakan hasil karya anak negeri," pungkasnya. Mengakhiri.