Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) DiPrakirakan Melambat

Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) DiPrakirakan Melambat
Survei Penjualan Eceran (SPE) 2023

Agropolitan TV. Survei Penjualan Eceran (SPE) merupakan salah satu survei yang dipublikasikan secara bulanan yang digunakan sebagai indikator untuk mengetahui perkembangan kondisi ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang. Survei ini bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan dan memperoleh gambaran mengenai kecenderungan perkembangan penjualan eceran serta konsumsi masyarakat Berdasarkan hasil pelaksanaan Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang, prakiraan penjualan eceran pada bulan Januari 2023 mengalami kontraksi sebesar -5,52% (mtm), menurun jika dibandingkan dengan realisasi pada bulan Desember 2022 yang tumbuh positif di level 9,06% (mtm).

Tiga kelompok komoditas dengan prakiraan penurunan omzet penjualan secara bulanan terdalam antara lain, kelompok kendaraan yang terkontraksi sebesar -14,22% (mtm) menurun jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 14,17% (mtm). Selanjutnya kelompok barang budaya dan rekreasi menurun di level -7,18% (mtm) dan kelompok peralatan dan komunikasi di toko terkontraksi sebesar -7,10% (mtm)

Penurunan penjualan pada kelompok kendaraan disumbang oleh sub sektor mobil yang terkontraks sebesar-15.70% (mtm) Responden SPE menyatakan bahwa keterlambatan distribusi produk mobil dengan type baru ke dealer berdampak pada meningkatnya inden dan penurunan omzet penjualan

Selanjutnya, kategori kelompok barang budaya dan rekreasi terkontraksi sebesar 7,18% (mtm). menurun jika dibandingkan dengan realisasi bulan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,89% (mtm). Sub sektor kertas, karton, cetakan mengalami penurunan terdalam yakni sebesar -14,62% (mtm). Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan permintaan konsumen terhadap ragam perlengkapan packaging hampers setelah momentum Hari Besar Keagamaan Natal dan tahun baru berakhir.

Selain itu, kelompok peralatan dan komunikasi di toko diprakirakan menurun di level -7,10% (mtm) dibandingkan dengan realisasi di bulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 3,05% (mtm). Penurunan terdalam pada kelompok komoditas ini disumbang oleh sub sektor komputer dan perlengkapannya yang terkontraksi sebesar -9,21% (mtm). Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan PC notebook pada segmen low-end sehingga berpengaruh pada lesunya penjualan.

Dengan perkembangan tersebut, hasil survei penjualan eceran secara umum mengindikasikan normalisasi konsumsi pasca momentum Natal dan tahun baru. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang