Bocah Enam Tahun Tewas Setelah Disuntik dalam Perawatan Rumah Sakit
Duka mendalam dirasakan keluarga Alvito bocah umur 6 tahun asal Jalan Pertamanan Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Alvito meninggal dunia diduga usai mendapat suntikan dari tenaga kesehatan di salah satu Rumah Sakit Umum Prasetya Husada Karangploso Malang. Keluarga menduga kematian Alvito tidak wajar karena saat dibawa ke rumah sakit masih bisa berjalan.

AGROPOLITAN.TV - KABUPATEN MALANG, Seorang bocah bernama Alvito asal Jalan Pertamanan Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang meninggal dunia usai disuntik tenaga kesehatan di Rumah Sakit Prasetya Husada Kecamatan Karangploso Malang.
Kematian Alvito putra bungsu pasangan Imam Zazuli dengan Vera Oliniawati, warga Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso diduga meninggal dunia setelah disuntik sebanyak dua suntikan oleh pihak Rumah Sakit Prasetya Husada Karangploso.
Kronologi awal sebelum Alvito meninggal dunia menurut ayah korban pada pukul 22.30 WIB Selasa 13 Juni Alvito diantar kedua orang tuanya ke rumah sakit. Namun setelah tiba di rumah sakit Alvito divonis olah pihak rumah sakit, mengalami gejala sakit pada lambungnya. Kemudian setelah diberi cairan infus oleh pihak rumah sakit Alvito kondisinya membaik.
Naas dialami Alvito akhirnya nyawanya tidak tertolong pada Rabu 14 Juni dini hari pukul 00.30 wib ,dua jam setelah masuk IGD Rumah Sakit Prasetya Husada.
Nyawa Alvito tidak tertolong saat mengeluh hendak muntah, kemudian oleh salah satu tenaga medis pihak rumah sakit tanpa koordinasi kedua orang tuanya disuntik dua kali sped. Setelah disuntik reaksinya Alvito meronta ronta dan kejang kejang akhirnya meninggal dunia saat itu juga.
Orang tua korban mengaku kecewa terhadap pelayanan rumah sakit. Di saat anaknya masa kritis salah satu oknum dokter di rumah sakit tersebut enak di depan komputer. Dan pada saat penanganan terlihat tidak serius karena memegang handphone.
Imam Zazuli ayah korban menjelaskan setelah anaknya meninggal dunia dan telah dimakamkan, orang tua korban bertemu dengan direksi untuk meminta diperlihatkan CCTV, tapi oleh pihak rumah sakit diklaim CCTV mati.
Selain kecewa karena CCTV dinyatakan mati, orang tua korban juga kecewa terkait resum atau rekam medis saat dilakukan tindakan, dimanipulasi kerena waktunya tidak sesuai pada kejadian yang sebenarnya.
Orang tua korban berharap kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk melakukan pemeriksaan tenaga medis maupun manajemen Rumah Sakit Prasetya Husada karena standar kelayakan jauh dari dari standar rumah sakit yang ada.
Sementara terkait langkah hukum pihak orang tua berencana akan melaporkan peristiwa tersebut pada aparat penegak hukum, namun akan berkoordinasi dengan pihak keluarga lainnya.
Yan Yan ATV