Batu Street Food Manjakan Pecinta Kuliner dan Salah Satu Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf RI, Pj Wali Kota Batu : Pecahkan Rekor MURI Strudel Apel Sepanjang 780 Meter
Agropolitan.TV - Kota Malang
Fadjar Hutomo, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, memukul gong yang menandai dimulainya Kharisma Event Nasional (KEN) Batu Street Food Festival, di Balaikota Among Tani, Jumat (11/8/2023).
Pemukulan gong tersebut didampingi oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu Periode 2017-2022, Sekda Kota Batu, dan BPD PHRI Jawa Timur serta Ketua BPC PHRI Kota Batu.
50 tenant Hotel dan Restoran se Kota Batu bakal meramaikan halaman Balaikota Among Tani, mulai 11 hingga 13 Agustus 2023 dengan tema "Kisah Rasa" yang akan memanjakan pengunjung menikmati sajian hotel dan restoran dengan harga "Kaki Lima".
Dalam kegiatan ini juga memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang berhasil membentangkan 780 meter strudel apel hasil kerjasama PHRI dengan menggandeng jurusan tata boga SMK Negeri 1 Batu, dan diserahkan langsung oleh Sri Widayati dari MURI kepada Ketua BPC PHRI Kota Batu Sujud Pribadi, Ketua Panitia Rocky, dan Buku MURI kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang-Batu Ema
Aries mengatakan bahwa kegiatan ini adalah hasil kolaborasi, dan inovasi dari Pemerintah Kota Batu dan PHRI, serta didukung berbagai pihak dalam mensukseskan event Batu Street Food Festival.
"Saya mohon dukungan agar kedepan kegiatan ini bisa lebih besar terutama dengan hadirnya BPD PHRI Jawa Timur dan Staf Ahli Kemenparekraf untuk bisa meningkatkan BSFF menjadi event berskala nasional," kata Aries.
Aries juga menyampaikan terimakasih atas kerjakeras BPC PHRI Kota Batu yang membantu pemerintah mempromosikan wisata dan sajian kuliner sekaligus memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Batu.
Dalam proses pembuatan Strudel apel ini menggunakan jenis manalagi. Ketua Panitia BSFF, Roky menjelaskan salah satu tujuannya adalah untuk membangkitkan dan mempromosikan apel sebagai ikon Kota Wisata Batu.
Sementara itu, Fadjar Hutomo menjelaskan kegiatan Batu Street Food Festival yang telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf ini telah melewati kurasi dari ribuan event se-Indonesia.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata mengungkapkan, Batu Street Food Festival (BSFF) bukan hanya tentang kuliner, tetapi juga merayakan keanekaragaman budaya dan cita rasa Indonesia dalam semarak hari kemerdekaan.
“Kami berharap festival ini dapat menjadi magnet wisata bagi masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar kota,” tambahnya. Untuk menjadi magnet wisatawan dan masyarakat local, menurut Arief As Sidiq, nanti ada tema yang mewakili saat berlangsungnya BSFF.
Misalnya tema daerah kolonialisme yang akan menyajikan klappertart, roti bluder, lapis legit dan supreme band. "Kemudian tema di penjajahan Jepang ada sushi, ramen, takoyaki, dan gosha, untuk Era Pejuang menampilkan menu nasi jagung, tiwul dan gatot, di Era Legenda ada menu istimewa seperti, ketan, rawon, semur dan bakso, sedangkan di tema Era Modern ada istimewa seperti bentos, kotol dan udon," ungkap Arief as Sidiq.